Sendiri ?
“Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku sendiri
Lama tak ada yang menemani
Rasanya”-Kunto Aji
sen.di.ri aka
seorang diri; tidak dengan orang lain.
Mendengar kata sendiri sepertinya
menyedihkan ya. Tapi untuk beberapa orang sendiri merupakan hal yang baik. Ya,
tak selamanya menyendiri itu menjadi hal yang harus dikasihani, disedihkan, dan
ditertawakan. Terkadang diri merasa hidup ketika menyendiri. Terkadang beban
seakan lepas saat menyendiri. Memutuskan menyendiri itu bukanlah hal yang
fatal. Melaikan sebuah hal yang tak semua orang mampu untuk mengambil keputusan
tersebut. Menjadi seorang diri; sendiri; menyendiri merupakan satu keputusan yang diambil
seseorang untuk kebaikan hidupnya walau tak menutup kemungkinan rasa ingin
ditemani terkadang hadir.
Ya, aku.
Memutuskan untuk menyendiri
memanglah sulit, mengapa? Karena disaaat sebelumnya terlalu bergantung
pada orang lain sehingga untuk menjalani semuanya secara mandiri itu sangatlah
sulit. Dulu, aku berpikir menjadi seseorang yang menjalani kehidupannya dengan
sendirian adalah hal yang menyedihkan. Ternyata aku salah, justru aku lah yang
menyedihkan karena aku masih terus bergantung pada orang lain. Hingga akhirnya,
satu peristiwa memaksaku untuk menjadi mandiri. Dari peristiwa itulah yang
membuatku sadar bahwa “Hei sendiri tak se-menyedihkan itu” pun pada akhirnya
menjalani semuanya dengan sendiri menjadi sebuah kenyamanan dalam diri walau
terkadang ada masa dimana diri ini merasakan sebuah kekosongan. Kekosongan yang
selalu dicari namun belum juga mendapatkan jawabannya. Kekosongan yang
sebenarnya tak tahu apa yang membuatnya menjadi terasa kosong. Hingga pada akhirnya aku merasa kekosongan itu mulai ada yang mengisi perlahan tapi pasti namun lagi-lagi, kekosongan itu kembali hadir. Ya, diri ini merasakannya kembali, apa aku hanya diam dan meratapinya? Tidak. Aku tak membiarkan rasa kosong itu menggerogoti diri ini, sekuat tenaga aku membuang jauh rasa kekosongan itu dengan berbagai cara yang menurutku ampuh. Walau tetap saja, rasa kosong itu akan tetap hadir jika aku belum menemukan pengisi dari rasa kosong itu. Tak apa, setidaknya diri ini masih cukup waras menghadapi rasa kosong itu dan setidaknya keputusan memilih untuk sendiri bukanlah sebuah keputusan yang fatal. Karena beberapa orang memilih menyendiri untuk sementara waktu, bukan takut akan keramaian. tapi ada hal yang tak ingin terjadi untuk kedua kalinya.
Sincerely,
Sabil
Sendiri itu enak kok...
BalasHapus